Menurut Kamus Besar Indonesia, pacar adalah kekasih atau teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan berdasarkan cinta. Memacari adalah mengencani menjadikan dia sebagai pacar. Kata pacar berasal dari nama sejenis tanaman hias yang cepat layu dan mudah disemaikan kembali. Artinya tanaman ini bernilai ekonomis dan mudah beralih ke ke pacarnya yang baru. Pacaran sendiri dapat diartikan ajang saling mengenal agar dapat mengetahui karakter masing-masing. Kenyataan justru sebaliknya bukan saling mengenal tapi upaya dalam melampiaskan nafsu birahi.
Pacaran akan mengantarkan pasangan menuju ke lembah perzinaan, diantaranya khalwat dan ikhtilat. Khalwat yaitu dua lawan jenis yang bukan muhrim menyepi berdua. Ikhtilat yaitu campur baurnya antara lawan jenis tanpa pemisah, sehingga dapat menimbulkan kontak fisik. Jangankan berbuat ingin melakukannya saja sudah di larang dalam Islam.
Rasulullah saw. bersabda: “tidak boleh seorang diantaramu berduaan dengan perempuan lain (yang bukan muhrim” (HR. Tabrani)
Pacaran memang racun dan menjadi keladi kemungkaran. Memang, masa pacaran adalah masa ketika rasa suka dan duka tumpah dalam romantika hidup yang tiada tandingan serasa dunia milik sendiri.
Hubungan mesra antara lawan jenis sebelum jenjang pernikahan hakekatnya memiliki maksud yang terselubung, yaitu memperkenalkan pola hidup freesex. Umumnya generasi muda tidak menyadari bahwa pacaran yang mereka jalani adalah sebuah jalan yang mengantarkannya pada aib, kerusakan moral, dan harga diri yang tergadaikan. Mereka mempersembahkan kehidupannya pada nafsu serakah yang menjadikannya sosok binatang bertubuh manusia.
Islam sama sekali tidak mengenal pacaran, Islam hanya mengajarkan khitbah, setelah itu pernikahan. Dalam khitbah ini, antarpasangan diperbolehkan melihat aurat pasangannya dalam batas-batas tertentu. Di luar khitbah, melihat aurat pasangannya diharamkan kecuali memasng sudah menikah.
Intermezo
Kata FITROP tentang plus minus TTM (Teman Tapi Mesra) dan HTM (Hubungan Terus Menikah) di ILK beberapa waktu lalu, saya lupa tepatnya kapan. tapii seingat saya membahas tentang apaa yaa lupa pun. ini dia kata-katanya.
Jika TTM TEMEN BUAT SUKA-SUKA KALAU HTM TEMEN BUAT SUKA DUKA
KALAU TTM HARUS SIAP DITINGGAL SUKA-SUKA/SESUKA HATI SEDANGKAN HTM HARUS SIAP DIAJAK SEHIDUP SEMATI
PARA PENGANUT TTM ITU MEMBUANG ENERGI YANG BERLEBIHAN UNTUK SESUATU YANG TIDAK PENTING
KARENA KALAU ORANG BERHUBUNGAN TTM AN ITU KAYAK ORANG MANDI PAKE JAS HUJAN, ORANG SALAMAN PAKE SARUNG TANGAN, ORANG MAKAN OPAK TAPI GAK PAKE MINUM. KARENA APA?
ORANG MAKAN OPAK TAPI GAK PAKE MINUM. PADA SAAT NGEJALANINYA TERASA RENYAH DAN MENYENANGKAN TAPI UDAHANNYA SERET
ORANG SALAMAN PAKE SARUNG TANGAN, BERSENTUHAN TAPI TAK TERHUBUNG SATU SAMA LAIN
ORANG MANDI PAKE JAS HUJAN, FRESH DI PERMUKAAN TAPI DALAMNYA KERING
next ….
Islam mengajarkan kepada umat manusia cara menundukkan hawa nafsu. Islam memerintahkan wanita untuk menutup auratnya dan bagi laki-laki hendaklah menundukkan pandangannya.
Fitnah atau bahaya yang muncul dari pacaran adalah:
- Kontak pandangan yang bermuatan syahwat, hal ini jelas terlarang kecuali tidak sengaja
- Kontak fisik
- Zina
Cara mengenali pasangan tanpa melanggar syariat Islam:
- Perhatikan isi rumahnya
- Amati lingkungan pergaulannya
- Kenali latar belakang pendidikannya
- Mengorek keterangan dari saudara atau temannya
- Berdiskusi saat bersilaturahmi
Strateginya bisa didapat dengan:
- Gunakan pihak ketiga (mak comblang)
- Berbicara langsung dengan orangtuanya
- Kirim surat
- Menghubungi lewat telepon
“dan Mughirah bin Sub’ah ia berkata;”aku pernah melamar seorang wanita, lalu Rasulullah saw. berkata lihatlah dia, karena yang demikian itu akan melanggengkan kasih sayang antara kalian berdua.”(HR. Nasa’I, Ibnu Majah Tirmidzi)
“diperbolehkan bagi seorang lelaki melihat wanita yang hendak dilamarnya pada bagian yang tidak diharamkan”(Tirmidzi, Ahmad, dan Imam Ishaq)
discoverysusandrk 